Minggu, 01 Januari 2012

Raden Ayu Halimatusya'diah

Sayyid Abu Abullah (Wan Bo atau Raja Champa) memiliki istri:
1. Isteri Pertama adalah: Syarifah Zainab binti Sayyid Yusuf Asy-Syandani (Pattani Thailand) melahirkan 2 anak laki-laki: yaitu:
a. Sayyid Abul Muzhaffar, melahirkan para sultan Pattani, Kelantan lama dan Malaysia.
b. Sayyid Babullah, melahirkan Sultan-sultan Ternate.

2. Isteri kedua adalah Nyai Rara Santang binti Prabu Siliwangi Raja Pajajaran, melahirkan 2 anak, yaitu:
a. Sultan Nurullah (Raja Champa)
b. Syarif Hidayatullah (Raja Cirebon) bergelar Sunan Gunung Jati.

3. Istri ketiga adalah Nyai Condrowati binti Raja Brawijaya V, melahirkan 1 anak yaitu: Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah. Gelar Akbar dinisbatkan pada gelar ayahnya yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra atau Syekh Maulana Al-Akbar)


Sunan Gunung Jati.

Pangeran Adipati Sumedang

Tumenggung Mancanegara 

Pangeran Side Ing Pasarian

Susuhunan Abdurrahman (1659-1707)

Sultan Muhammad Mansyur (1707-1715).

Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo (1715-1724) = Mas Ayu Ratu 
1. Raden Nayu Jendul = Pangeran Syed Hussein bin Syed Muhammad Zahir Shahabuddin
2. Raden Rustam bergelar Arya Kesuma,
3. Raden Pilit bergelar Pangeran AdiPati Binjar Kutama,
4. Raden Nayu Fatimah
5. Raden Nayu Aisyah.

Sharifah Fatimah Syed Zubir Seri Paduka Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikromo mempunyai 33 orang anak:
1. Raden Gemuk Belati bergelar Pangeran ratu
2. Susuhunan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo
3. Raden Muhammad Zainuddin bergelar Pangeran Penembahan Darah Putih
4. Raden Nayu Jendul
5. Raden Rustam bergelar Arya Kesuma
6. Raden Pilit bergelar Pangeran AdiPati Binjar Kutama
7. Raden Nayu fatimah
8. Radeb Nayu Aisyah
9. Raden Suryi Dilago bergelar Raden Temenggong
10.Raden Bali bergelar Pangeran Nata Kesuma
11.Raden Nayu Bugis
12.Raden Cupit bergelar Pangeran Kesuma Dilago
13.Raden Nayu Mariam
14.Raden Nayu Mariah
15.Pangeran Sulaiman
16.Raden Nayu Karimah
17.Raden Nayu Aminah
18.Raden Nayu Sumbel
19.Pangeran Muhammad Yusuf
20.Pangeran Chik
21.Raden Nayu Jamilah
22.Raden Nayu Jamilan
23.Raden Nayu Ropiah
24.Raden Usman bergelar Pangeran Nata Kesuma
25.Raden Nayu Salimah
26.Raden Komering
27.Raden Beliti
28.Raden Muhammad Hussein
29.Raden Ibrahim
30.Raden Nayu Khotijah
31.Raden Nayu Sopiah
32.Raden Nayu Dariah
33.Raden Nayu Katiah


Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo (1715-1724)
1. Sultan Ahmad Najamuddin
1.1 Sultan. Muhammad Bahauddin
1.1.1 Sultan/Susuhunan Mahmud Badaruddin II 1767-1862 (1803-1819)
1.1.1.1 Pangeran Haji Prabu Diradjah
1.1.1.1.1 Raden Haji Hasan
1.1.1.1.1.1 Raden Haji Abdullah
1.1.1.1.1.1.1 Raden Haji Muhammad Ali = Raden Ayu Sakdiyah



1.1.1.1.1.1.1.1 Raden Haji Amir Syarifuddin (1947-2006) = Raden Ayu Hajjah Putri Frieda

1.1.1.1.1.1.1.1.1 Raden Mahmud = Raden Ayu Isnawati
1.1.1.1.1.1.1.1.1.1 Raden Ayu Nanda
1.1.1.1.1.1.1.1.1.2 Raden Doni Romadoni
1.1.1.1.1.1.1.1.1.3 Raden Formanto
1.1.1.1.1.1.1.1.1.4 Raden Dino
1.1.1.1.1.1.1.1.2 Raden Muhammad Ali Tomy = Raden Ayu Eva Rodiyah

1.1.1.1.1.1.1.1.2.1 Raden Mahmud Farhan
1.1.1.1.1.1.1.1.2.2 Raden Ayu Vira

1.1.1.1.1.1.1.1.3 Raden Abdullah Sulaeman Beny, SE. = Netty Surniati, SE., A.Mg
1.1.1.1.1.1.1.1.3.1 Raden Muhammad Iqbal Tawakkal.
1.1.1.1.1.1.1.1.3.2 Raden Muhammad Ikhlassul Amal.
1.1.1.1.1.1.1.1.3.3 Raden Ayu Adinda Fatimah


1.1.1.1.1.1.1.1.4 Raden Ayu Halimatussa'diyah, ST. = Yopie Izwanda, ST.
1.1.1.1.1.1.1.1.4.1 Siti Aisyah Aminah
1.1.1.1.1.1.1.1.4.2 Siti Hilniya Amirah
1.1.1.1.1.1.1.1.4.3 Siti Syarifah
1.1.1.1.1.1.1.1.4.4 Ahmad Karim Abdurrahman
1.1.1.1.1.1.1.1.4.5 Siti Nabilah

1.1.1.1.1.1.1.1.5 Raden Muhammad Sadaq = Etty
1.1.1.1.1.1.1.1.5.1 Raden Muhammad Robby
1.1.1.1.1.1.1.1.5 Raden Muhammad Sadaq = Nyimas Lili
1.1.1.1.1.1.1.1.5.2 Raden Ayu Nissa.

1.1.1.1.1.1.1.1.6 Raden Muhammad Zain (1980-2008) = Meliyana


1.1.1.1.1.1.1.1.7 Raden Ayu Aminah Maya, ST. Kes. = Ryan Hidayat, ST.

1.1.1.1.1.1.1.2 Raden Haji  Muhammad Hasan Ali = Maryam
1.1.1.1.1.1.1.3 Raden Muhammad Choiruddin = Cek Putri
1.1.1.1.1.1.1.4 Raden Muhammad Abdullah Azhari = Nurbani

1 komentar:

  1. 3. Istri ketiga adalah Nyai Condrowati binti Raja Brawijaya V, melahirkan 1 anak yaitu: Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah. Gelar Akbar dinisbatkan pada gelar ayahnya yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra atau Syekh Maulana Al-Akbar)...Inilah sisilah RadenFattah yg membingungkan paranaka cucunya dan kerabatnya hingga sekarang mari kita telaah secara nasab yg benar......
    Teori Asal-Usul Walisongo Versi Turki Utsmani dan Ibnu Batutah Yang Berhasil Menjungkir Balikkan Teori Yang Lain
    Oleh:
    Sayyid Iwan Mahmoed Al-Fattah Azmatkhan

    Walisongo sejak dulu sampai sekarang selalu menjadi pusat perbincangan baik secara mitos maupun secara ilmiah, tidak henti hentinya dari masa lalu sampai sekarang, tema tentang para ulama ini selalu hangat untuk diangkat. Ada apa dengan mereka sehingga setiap waktu selalu menjadi topik pembicaraan rakyat maupun kalangan terpelajar? Tidak lain dan tidak bukan karena jasa merekalah yang membuat mereka terus menerus diangkat ,khususnya dalam khazanah penyebaran agama islam di indonesia. Berbicara tentang mereka ini memang seperti tidak habis habisnya. Selalu saja mengasikkan untuk diperbicangkan, diperdebatkan dan juga dijadikan cerita yang menarik bagi siapa saja, utamanya mereka yang mencintai peran para ulama ini. Langkah mutakhir untuk membuat sejarah walisongo lebih “ilmiah” dan “berkelas” bahkan sudah dilakukan oleh salah seorang penulis yang bernama AGUS SUNYOTO dengan dua bukunya yang berjudul WALISONGO, Rekonstruksi Sejarah Yang Disingkirkan dan juga ATLAS WALISONGO. Kedua buku itu cukup mendapat sambutan dikalangan Nahdatul Ulama dan juga beberapa organisasi islam lain. Walaupun sempat dalam peluncuran buku ATLAS WALISONGO mendapat “protes” dari Sujiwo Tejo yang merasa heran dengan langkah AGUS SUNYOTO yang menurutnya Terlalu memaksakan diri untuk “MENGILMIAHKAN” sejarah walisongo. Sehingga akibat adanya “protes” dari sujiwo tejo membuat Jamaah Pecinta sejarah walisongo ger geran mendengar statement budayawan “keblinger” ini. Namun demikian Sujiwo Tejo tetap merasa respek dengan adanya buku ATLAS WALISONGO yang dibuat AGUS SUNYOTO.

    Sejak dari masa “kitab” Babad Tanah Jawi yang penuh berbagai kejanggalan, Berbagai Serat seperti misalnya serat Kanda, centini yang kadang membantu untuk mengindentifikasi sejarah, serta Darmagandul yang sangat isinya sinis dan bisa dikatakan “brutal” bahasanya, Tulisan Van Der Berg yang berdasarkan penelitian dan kajian lapangan, Snouck Horgronje yang berdasarkan kepentingan politik kolonial, atau Slamet Mulyana yang cukup “fanatik” dengan sumber Tionghoanya, juga Umar Hasyim atau Solihin Salam dengan buku ringkasnya serta para penulis biografi walisongo lainnya. Tidak habis habisnya mereka membahas tentang walisongo.

    BalasHapus